
Jakarta – Setelah 13 tahun vakum dari panggung besar, Ciputat Bawah Tanah (CBT) akhirnya bangkit lagi dengan menggelar Reunion Ciputat Bawah Tanah 2025 pada 31 Agustus mendatang. Acara ini jadi momen penting buat komunitas metal di selatan Jakarta yang sudah berdiri lebih dari dua dekade.
“Intinya kami pengen nyatuin benang yang sempat putus. Dari senior sampai anak-anak muda, semua kita rangkul lagi lewat Reunion ini,” jelas Bang Ukay, salah satu penggerak CBT, saat diwawancara tim Underworld Magazine.
Dari Ramayana Ciputat ke Metalhead Respect 2012
Ciputat Bawah Tanah lahir dari tongkrongan di Ramayana Ciputat pada awal 2000-an. Saat itu, anak-anak muda dari berbagai wilayah seperti Pamulang, Pisangan, Jombang, hingga Parung Bogor berkumpul dan akhirnya membentuk sebuah komunitas yang mereka sebut “CBT”.

Sejak berdiri, CBT bukan cuma sekedar kumpul-kumpul, tapi juga aktif bikin gigs dan festival underground. Event puncaknya adalah Metalhead Respect 2012—acara yang sampai sekarang masih jadi cerita legendaris di scene metal lokal.

Bayangin aja: dua panggung, 80 band, tiket cuma Rp5 ribu, dua hari dua malam nonstop. Band-band besar seperti Siksa Kubur, Trauma, Dreamer, Panic Disorder, Prosatanica, hingga Umbra Mortis pernah naik ke panggung itu. Semua dibikin tanpa sponsor, murni kolektif komunitas.
“Gue nombok 48 juta waktu itu. Tapi yang penting kita buktiin kalau metal bisa jadi besar, bahkan diadakan di perkampungan,” ungkap Bang Ukay.

Ciri Khas Unik CBT: Selalu Ada Band “Pemanis”
Selain lineup metal yang keras dan brutal, CBT juga punya satu ciri khas yang bikin mereka beda dari gigs lain: selalu ada band pemanis non-metal. Dari era awal, CBT pernah menghadirkan Jiung Band, Biang Kerok, Bunga Trotoar, sampai tribute band Iwan Fals – Mata Dewa.
Tujuannya simpel: bikin suasana lebih cair dan ngerangkul penonton dengan selera musik yang lebih luas. “Kalau full metal semua kan capek juga, jadi kita kasih jeda hiburan. Itu udah jadi tradisi CBT dari awal,” jelas Bang Mandul.
Reunion 2025: 20 Band, Tiket Murah, dan UMKM
Setelah lama vakum, CBT bakal kembali lewat Reunion Ciputat Bawah Tanah 2025. Acara ini akan menghadirkan sekitar 20 band lokal dari berbagai sub-genre metal, ditambah satu band pemanis di tengah setlist.
Konsepnya tetap setia pada akar komunitas: murah meriah, kolektif, dan inklusif. Tiket dijual sekitar Rp25–30 ribu saja, sudah termasuk minuman, stiker, doorprize, bahkan kemungkinan bisa turun lebih murah jika ada sponsor masuk.
Buat mereka yang sudah support lewat pembelian kaos CBT, panitia bahkan menyiapkan akses tiket gratis sebagai bentuk apresiasi.
Lebih dari itu, Reunion 2025 juga akan melibatkan UMKM dan lapak komunitas. Ada lebih dari 25 stand yang bakal diisi keluarga besar CBT, mulai dari makanan, merchandise, hingga produk kreatif lainnya. “Konsepnya bukan cuma gigs, tapi ruang kumpul bareng keluarga. Jadi suasananya lebih kerasa kekeluargaan,” tambah Bang Mandul.
Misi Sosial dan Pesan untuk Generasi Baru
Sejak dulu, CBT nggak cuma mikirin gigs musik, tapi juga punya sisi sosial. Mereka pernah bikin acara amal, bahkan mengadakan “Metalhead Respect” sebagai penghormatan untuk almarhum Fuad Jibril (Umbra Mortis).
Semangat itulah yang mereka bawa ke Reunion 2025. Selain menghidupkan kembali scene metal Ciputat, acara ini juga jadi ruang untuk merangkul generasi muda agar tetap punya wadah ekspresi di musik keras.
Pesan dari para senior CBT buat musisi muda pun sederhana tapi dalam:
“Musisi itu terletak pada sikap. Kalau nggak punya sikap, bukan musisi.”
Metal Ciputat Belum Mati
Dengan Reunion 2025, CBT ingin membuktikan bahwa semangat kolektif dan persaudaraan di skena metal Ciputat masih hidup. Dari Ramayana Ciputat di awal 2000-an, ke panggung megah 80 band di 2012, hingga comeback tahun ini, mereka terus menunjukkan bahwa metal selalu punya ruang di hati anak bawah tanah.

Buat kamu yang haus gigs, catat tanggalnya: 31 Agustus 2025. Ciputat Bawah Tanah siap bangkit, lebih besar, lebih solid, dan tetap murah meriah.